Otomotif & News

diki-rahman.blogspot.com On Senin, 31 Januari 2011

Modifikasi mobil bergaya elegan boleh dibilang sebagai salah satu aliran yang sangat digemari. Karena diyakini paling simpel dan tidak macam-macam, kelebihannya yaitu masih layak untuk penggunaan sehari-hari. Keyakinan ini yang dipegang teguh oleh Timothy Mertadiwangsa pada mobil andalannya sejak sekolah menengah atas, Toyota Avanza lansiran 2004.
MPV kompak yang kini dipakainya menuntut ilmu di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten ini mendapat penyegaran lewat modifikasi ringan berkonsep elegan daily use. "Bosan dengan tampilannya yang mulai out of date," keluh Mothy, sapaan akrabnya. Untuk itu, beberapa langkah ditempuh bertahap yang diperoleh dari kocek sehari-harinya ini.
ELEGANIS MINIMALIS
Dress-up yang dilakukan memang tidak radikal, karena tujuannya adalah sekedar penyegaran terutama di tampilan eksteriordan interior.
Ubahannya sendiri tidak ingin mengorbankan komponen asli dan tetap mengutamakan fungsi maupun kenyamanan. Harapannya, dengan dapat memperoleh sentuhan elegan dengan ubahan yang bisa dibilang minimalis ini. Untuk itu, tampilan bodi hanya mengaplikasi seperangkat bodi kit jenis add-on.
Paket body kit bahan fiber dengan desain sendiri ini meliputi bumper depan dan belakang, side skirt serta roof spoiler. Lalu warna asli silver metalik disiram coating dari Sikkens agar lebih mengilap. Kemudian pemukim Sunter, Jakut ini mengganti head lamp, tail lamp dan fog lamp dengan kepunyaan Avanza terbaru agar wajah lebih segar. Efek elegan  ditambahkan warna hitam metalik di atap sebagai ilustrasi panoramic roof.
Lalu di kabin nampak resik dan apik berkat penggantian bahan jok dan trim pintu dengan kulit sintetis produksi MBtech Camaro warna putih. Pola jahitan masih merujuk pola Garson yang memadukan jahitan model ketupat dan lekukan melar. Tak tanggung-tanggung seluruh panel interior juga dibungkus bahan serupa, mulai dasbor, plafon, karpet dasar hingga detail panel-panel interior lainnya.
Kaki-kaki ikutan diganti agar lebih bergaya. Pelek memakai replika Euroline FS diameter 17x7,5 inci berpadu ban Achilles ATR Sport ukuran 205/40/R17. Spek demikian masih direkomendasikan karena minim ubahan dan mudahnya pemasangan. Hanya saja, anggota komunitas Chronicles ini mereduksi ketinggian bodi dengan uji coba berbagai perangkat suspensi custom. Hasilnya, "Bisa ceper tapi lumayan nyaman," kekeh pria penggemar fotografi ini.
Two thumbs up! Anto

diki-rahman.blogspot.com On


Menurut situs tersebut, pembacanya akhir-akhir ini sering menanyakan, mengapa mereka tidak menulis laporan hasil tes C-NCAP?
Jawabannya,  hasil tes C-NACP kontroversial dan tidak bisa dipercaya! “Namanya memang mengacu kepada lembaga yang sangat dipercaya melakukan tes tabrakan di dunia, yaitu N-CAP NTHSA di Amerika Serikat, Euro N-CAP, A-NCAP Australia atau N-CAP Latin. Faktanya tidak demikian,” jelas situs tersebut. Kok bisa?
Tidak Resmi
Dijelaskan, hasil tes C-NCAP  tidak resmi karena tidak mengikuti standar industri. Kendati   dikelola oleh CATARC - lembaga berafiliasi dengan pemerintah – keberadaaan C-NCAP juga belum resmi. Cara kerja mereka tertutup, regulasi  dibuat  seperti mengontrol bisnis.
Li Weijing, Kepala Administrasi C-NCAP mengatakan, ”Standar (untuk keamanan kendaraan) formula kami  memang tidak sesuai dengan pemerintah atau industri. Peraturan dan prosedur ditentukan oleh pusat  (CATARC). Kami membuat aturan dan diminta menentukan aspek pengetesannya.” Ketidaknetralan dan ketidakjujuran lembaga tersebut karena aktivitas mereka mengutamakan laba. “Kami tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah,” jelas Li  Weijing.  Karena itu pula, hasil C-NCAP dinilai mencari keuntungan (menjual majalah dan mobil baru).  
Menurut supervisor CATARC, lembaga tersebut harus membayar sekitar 80 persen untuk biaya tes yang mencapai jutaan dolar setiap tahun. Sementara produsen mobil hanya memberi ongkos  untuk  model yang tes.  
“Uang dapat membeli lebih banyak bintang?” Tulis ChinaAutoWeb lagi. C-NCAP pun membela diri, “Kehadiran kami di industri otomotif adalah untuk melayani anggota. Saya menilai cara tersebut normal termasuk memberikan layanan lebih.”.  
Tidak “Fair”
Dijelaskan pula, dibandingkan dengan tes NCAP di bagian dunia lain, C-NAP kurang lengkap dan kurang ketat. Hasil bisa dikompromikan!
Tiga kriteria tes yang dijalan C-NAP tes tabrakan dari depan atau frontal 100 persen dan 40 persen overlap dan tabrakan samping. Untuk tabrakan dengan pejalan kaki, tabrakan dari belakang dan  dengan tiang di samping, tidak ada.
Disamping itu, tes dilakukan pada kecepatan lebih rendah dibandingkan standar NCAP lain. C-NCAP melakukan tes pada  50 km/jam, sedangkan Eropa 64 km/jam dan Australia, Amerika Latin plus Amerika Serikat 56 km/jam.  
Karena itulah, ketika sebagian besar konsumen China, disodorkan data C-NAP, banyak yang tidak percaya. Bahkan televisi pemerintah, CCTV membuat program khusus pengesahaan dengan melakukan angket. Berdasarkan angket sina.com.cn, situs China yang paling tinggi dikunjungi, 72 persen dari 4.000 orang yang ditanya, mengatakan mereka mengatakan tes tersebut tidak  “fair”. Hanya 6 persen yang mengakui!

 

DbClix