Otomotif & News

diki-rahman.blogspot.com On Sabtu, 11 Desember 2010

 ANTISIPASI BOLA ATAS

Timnas Indonesia kemarin sore sudah mulai latihan untuk menyongsong semifinal Piala AFF 2010. Fokus menuju laga perebutan tiket final pun tercurah lagi selepas Firman Utina dkk jeda sehari.

Langkah awal dari manajemen timnas untuk urusan teknik adalah pemetaan kekuatan lawan skuad Merah Putih, yakni Filipina. Kelebihan plus kekuatan pasukan The Azkals, julukan Filipina, pun sudah dalam dapur teknik timnas. Sebab, timnas mengirim Direktur Teknik Sutan Harhara menyaksikan laga terakhir Filipina saat ditahan Myanmar di Vietnam.

Tugas empat hari lalu itu juga dijalankan Pelatih Alfred Riedl, yang menyaksikan langsung partai Vietnam kontra Singapura. Dari misi ”spionase” dua pria ini, sejumlah catatan pun didapat dan kini diolah lalu dijabarkan dalam persiapan Firman dkk. Salah satu yang harus diwaspadai timnas atas Filipina adalah permainan bola atas mereka.

Keuntungan nonteknis memang menjadi milik timnas. Sebab, skuad Merah Putih akan menjalani dua laga semifinal turnamen dua tahunan edisi kedelapan di depan pendukungnya. Namun, pasukan Riedl wajib mengantisipasi kekuatan teknis Alexander Borromeo dkk. Sebelumnya beberapa elemen sepak bola nasional mengingatkan kualitas individu, terutama delapan amunisi naturalisasi The Azkals.

Namun, kecepatan mereka dinilai tidak istimewa. Catatan khusus juga sudah diberikan kepada skuad Merah Putih. Firman dkk wajib menaikkan kecepatan transisi dari menyerang menjadi bertahan. Timnas juga diharapkan melalukan perbaikan sektor pertahanan, terutama koordinasi. Asisten Pelatih Timnas Indonesia Wolfgang Pikal mengungkapkan, Filipina kerap memanfaatkan keunggulan postur.

The Azkalsmengembangkan permainan bola atas dan cukup efektif saat menghadapi rivalitas fase penyisihan di Grup B. Mereka juga belum terkalahkan dengan rapor sekali menang dan dua kali seri. ”Filipina senang dengan bola-bola atas. Postur pemain mereka tinggi-tinggi. Kami sudah siapkan strategi khusus untuk memenangkan laga. Pemain juga harus fokus sepanjang laga kalau tidak ingin kecolongan,” kata Pikal, kemarin.

Bukan hanya permainan bola atas, serangan balik The Azkals juga diklaim bisa membahayakan lini belakang timnas. Sebab, Borromeo dkk kerap memberikan set piece langsung ke tengah. Belum lagi bola crossing yang sering menyulitkan lawan di penyisihan grup. Jadi, para punggawa timnas, terutama lini belakang, wajib meningkatkan kehatihatian mereka.

Apalagi, kiper Markus Haris Maulana hampir melalukan kesalahan fatal saat menghadapi Thailand di laga terakhir Grup A. Pada menit ke- 50, penjaga gawang milik Persib Bandung ini salah mengantisipasi crossing Kirati Keawsombut. Bola tersebut akhirnya jatuh di kaki Datsakorn Thonglao lalu disambar gelandang impresif ini.

Beruntung sepakan Thonglao gagal membuahkan gol. ”Sejauh ini serangan balik Filipina cukup efektif. Hal ini harus diwaspadai. Mereka juga bagus dalam memainkan bola crossing lalu mengonversikannya menjadi gol atau setidaknya umpan itu menghasilkan peluang,” cetusnya. ■ estu santoso          

sumber:http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/369127

0 komentar:

Posting Komentar

DbClix